Untuk mempertangungjawabkan kegiatan Pemerintahan Kabupaten Pemalang selama satu tahun 2014, bertempat diruang paripurna DPRD Kabupaten Pemalang, Bupati Pemalang H. Junaedi, SH, MM menyampaikan laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pemalang akhir tahun anggaran 2014 dihadapan Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Pemalang, yang dihadiri oleh jajaran eksekutif di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Pemalang.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pemalang Syarkawi ketika membuka Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Pemalang dengan agenda Penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Pemalang akhir Tahun anggaran 2014, mengatakan kegiatan rapat paripurna ini berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan daerah pada pasal 7 ditegaskan Kepala daerah menyampaikan laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) kepada DPRD yang dilakukan satu kali dalam satu tahun paling lambat tiga bulan setelah tahun anggaran berakhir.
Sementara itu, Bupati Pemalang H. Junaedi, SH, MM ketika menyampaikan LKPJ mengungkapkan Penyampaian LKPJ merupakan salah satu upaya yang dilakukan dalam rangka terciptanya pemerintahan yang transparan, bertanggungjawab serta mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif dan efisien sesuai dengan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik. Melalui LKPJ ini, jelas Junaedi, diharapkan dapat menginformasikan pencapaian hasil permbangunan serta meningkatkan kemitraan strategis yang telah terbangun antara Pemerintah daerah dan DPRD Kabupaten Pemalang, dalam rangka mengidentifikasi, memahami, mengevaluasi dan merekomendasikan solusi perbaikan dan penyempurnaan terhadap berbagai kekurangan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah tahun anggaran 2014.
Adapun capaian yang diperoleh Pemerintah daerah, dalam menwujudkan visi Kabupaten Pemalang yang sehat, cerdas, berdaya saing dan berakh;ak mulia, menurut Bupati Pemalang H. Junaedi, SH, MM menjelaskan untuk capaian Pemalang sehat, Pemerintah daerah telah berhasil menurunkan angka kematian bayi dari 8,9 kasus per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2013 menjadi 8, 5 kasus per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2014. Sedangkan untuk angka kematian ibu yang merupakan kasus kematian ibu selama kehamilan atau MMR per 100.000 kelahiran hidup, terjadi kasus sebanyak 163 dari target 137 kasus, hal ini, ungkap Junaedi dikarenakan belum selama ibu hamil mematuhi pemeriksaan sesuai standar dan belum semua bidang melakukan kunjungan ke rumah ibu hamil yang tidak mau periksa secara silmultan.Kemudian indikator usia harapan hidup kabupaten Pemalang naik dari 68,52 menjadi 69, 5 tahun. Pada sisi capaian Pemalang cerdas, menurut Bupati, secara umum dapat dikatan berhasil, hal ini terbukti dari meningkatnya upaya penciptaan sumber daya manusia yang berkualitas, melalui peningkatan rata-rata lama sekolah yang mencapai 8,50 tahun, meningkatnya sarana dan prasarana sekolah yang ditandai dengan jumlah sekolah dalam kondisi baik sebesar Rp. 70%, serta tercapainya APK SD/MI 115,57%, SMP/MTs 100, 09% dan APM SMP/MTs dan SMA/MA 79,78% dan 52,64%.
Lebih lanjut, Junaedi juga mengatakan upaya pencapaian menuju Pemalang yang berdaya saing dapat dikatakan cukup berhasil, hal ini dapat dicermati dari meningkatya jumlah penginapan atau hotel, rumah tangga penggun air bersih dan listrik serta infrastruktur. Indikator lain capaian daya saing, jelas Junaedi bisa dilihat dari tercapainya nilai investasi sebesar Rp. 622 milyar dari target sebesar Rp. 140 milyar ( dengan nilai capaian sebesar Rp. 444 persen) banyaknya tenaga tenaga kerja berpendidikan strata satu dan pasca sarjana serta munculnya semangat kreativitas dan invonasi di masyarakat. Sedangkan pencapaian menuju Pemalang yang berakhlak mulia dinilai cukup berhasil, hal ini menurut, Junaedi bisa dilihat dari meningkatnya toleransi beragama, wawasan kebangsaan, keberhasilan pembinaan politik local, terbentuk MUI di setiap kecamatan serta antusiasme masyarakat terhadap majelis dzikir, pengajian dan sholawat yang ada diperkotaan dan pelosok desa.